Selasa, 13 Desember 2011

Jilbab, Wanita dan Trend Masa Kini

Nama : Putri hapsari
No : 25
Kelas : XI IPA 2
Jilbab
Jilbab
Bicara soal wanita, tidak akan lepas dengan apa yang namanya mode. Serius atau tidak yang pasti antara wanita dan mode tidak bisa dipisahkan. Bukannya kita melupakan keturunan Adam yang satunya yaitu pria, tapi lebih lumrahnya memang mau tidak mau tren dan mode selalu identik dengan wanita. Mode dan wanita bukan hanya sekedar teman dekat dan sahabat pena, bahkan lebih jauh dari itu. Satu dan lainnya saling melengkapi, ibarat dua sisi mata uang yang tidak akan jadi duit kalo sisi satu tidak melengkapi sisi lain (lo khan..ngomong soal duit melulu!!). Dunia wanita atau akhwat memang berbeda jauh dengan dunia spesiesnya Badrun alias pria. Dunia wanita sedikit atau banyak punya kriteria yang lebih rumit, ciri yang lebih kompleks dan syarat yang lebih bervariasi.(Waduh kayak psikolog aja nih)
Bicara soal dunia wanita juga tidak ada matinya, tidak akan pernah rampung, soalnya punya banyak variabel yang menghias. Apalagi bicara soal pakaian dan semua asesorisnya, Tapi sorry, di sini kita tidak akan berbasa-basi Tahu tidak sebabnya??? Sebabnya karena wanita dan para muslimah kita lagi punya masalah yang cukup pelik kalo dirasakan. Hal ini ada hubungannya dengan pakaian yang mereka kenakan yang tidak sesuai lagi dengan tuntunan Islam. Kalangan kaum hawa ini kebanyakan “berpakaian tetapi telanjang” a.k.a tidak menutup aurat mereka. Padahal mereka tau kalo menutup aurat itu adalah suatu kewajiban.
Menutup aurat adalah kewajiban seorang wanita muslimah tepat ketika dia berikrar menjadi seorang muslimah, tidak ada menunda-nunda dalam memakainya dan tanpa pertimbangan apapun dengan cara yang minimal atau maksimal. Dengan tegas saya tekankan membuka kepala dan aurat selainnya adalah haram yang tidak bisa ditawar lagi kerena ke wajiban itu adalah sudah ditetapkan dari pemahaman ayat-ayat Al Quran. Dan sudah jelas bahwa Al Quran sebagai satu-satunya yang di tinggalkan Nabi Saw kepada umatnya yang telah dijelaskan dan di dukung dengan Hadist Nabi Saw.
Namun, sangat disayangkan karena ada juga sebagian dari kaum hawa ini yang bejilbab tetapi jilbab mereka hanya digunakan sebagai fashion doang. Mereka tidak paham apa maksud dan tujuan mereka menggunakan jilbab tersebu. Sehingga tidak jarang kita melihat seseorang menggunakan jilbab tetapi pakaiannya ketat, terkadang ada yang tranpsaran, dan memperlihatkan lekuk tubunya. Padahal secara teoritis mereka telah tahu pengertian Jilbab. Bahwa Jilbab adalah adalah sebuah kata yang identik dengan perintah supaya muslimah menutupi aurat di tubuhnya (dari ujung rambut hingga ujung kaki, kecuali telapak tangan dan wajah) dengan pakaian yang longgar, tidak transparan, dan. tidak memperlihatkan lekuk tubuh. Begitulah seharusnya busana muslim yang sesuai dengan petunjuk Islam tetapi masih banyak yang sekedar ikut-ikutan dalam menggunakan jilbab dan akhirnya hanya terbawa arus mode tanpa mengetahui apa esensinya.
Belum lagi fenomena yang terjadi setiap tahunnya ketika bulan Ramdhan tiba. Sebaigan besar kaum hawa mulai menngunakan Jilbab karena alasan bulan yang suci dan harus memakai baju muslim. Tetapi tidak sedikit pula dari mereka yang hanya meneggunakan sekadarnya saja tanpa, itu pun hanya pada bulan ramadhan. Setalah bulan ramadahan berlalu, berlalu pulalah penggunaan jilbabnya sampai datang bulan ramadhan berikutnya (itu pun kalo masih diberi kempatan untuk ber-ramadhan tahun berikutnya).
Saya teringat dengan tulisan Pimpinan Pesantren Darul Istiqamah tentang jilbab. dan saya mencoba mencari tulisaln itu dan akhirnya ketemu juga.

J I L B A B


Jilbab adalah pakaian wanita muslimah yang menutup auratnya.
Jilbab adalah kewajiban setiap wanita muslimah.
Jilbab adalah pakaian kemuliaan wanita.
Jilbab adalah benteng dari syetan dan perbuatan dosa.
Jilbab adalah sarana memelihara rasa malu pada wanita.
Jilbab adalah penghargaan dan pemuliaan terhadap wanita.
Jilbab adalah jalan kepatuhan kepada Allah bagi wanita.
Jilbab adalah pakaian isteri-isteri dan puteri-puteri Rasulullah.
Jilbab adalah pakaian para sahabiyat Rasulullah.
Jilbab adalah pakaian wanita shalehah sepanjang masa.
Tidak berjilbab berarti tidak patuh kepada Allah.
Tidak berjilbab berarti berbuat dosa.
Tidak berjilbab berarti menanggalkan pakaian kemuliaan wanita.
Tidak berjilbab berarti membuka pintu syetan dan menebar dosa.
Tidak berjilbab berarti mengikuti jalan wanita yang tidak shalehah.
Tidak berjilbab berarti mendukung gerakan musuh-musuh Islam.
Memakai jilbab itu hanya dikala keluar rumah.
Memakai jilbab itu hanya dikala berada di hadapan pria selain mahram.
Memakai jilbab itu sesuai dengan kodrat dan naluri wanita.
Memakai jilbab itu memerlukan pembiasaan.
Memakai jilbab itu memerlukan pemaksaan diri tapi membahagiakan.
Memakai jilbab itu menghendaki pengorbanan tapi memuliakan.
Memakai jilbab itu memotivasi untuk lebih patuh kepada Allah.
Memakai jilbab itu adalah dukungan terhadap gerakan Islamisasi.
Memakai jilbab adalah kemenangan melawan  syetan manusia dan syetan jin.
Memakai jilbab itu adalah bagian dari pendidikan
keluarga dan masyarakat untuk patuh kepada Allah.
Jilbab bukanlah jaminan keshalehan seorang wanita.
Jilbab bukan pula tanda kesempurnaan akhlak seorang wanita.
Jilbab bukan pula alasan untuk takabbur terhadap wanita lain.
Jilbab bukan pula satu kepastian masuk syurga.
Tapi jilbab adalah ciri wanita muslimah yang patuh.
Jilbab adalah proses menuju keshalehan yang berkesinambungan.
Jilbab adalah Ibadah mulia, dan perjuangan besar.
Jilbab adalah pemihakan pada kebenaran.
Wahai wanita muslimah pakailah jilbab
Menambah jumlah wanita berjilbab berarti menambah jumlah
orang yang bertaubat dan mencintai Islam
Mari turut serta mengislamkan budaya masyarakat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar